MAKASSAR ADA DI MANA-MANA

Siapa yang tak kenal Makassar, ibukota propinsi Sulawesi Selatan. Namun bukan hanya itu, Makassar ternyata ada di mana-mana. Ini ada kaitannya dengan sejarah zaman lalu. Sejauh itukah orang Makassar bermigrasi dan membawa nama daerahnya?

Dimulai dari yang terdekat (meskipun ini sebenarnya jauh, masih harus mendaki gunung melewati lembah, hehe). Kelurahan Makassar Barat, kecamatan Ternate Tengah, Ternate, Propinsi Maluku Utara. Kemudian masih di Propinsi Maluku Utara, kecamatan Ternate Tengah terdapat Kelurahan Makassar Timur.

Bertolak ke wilayah barat Indonesia, Kampung Makassar ada di Jakarta Timur, kawasan ini meliputi wilayah kelurahan Makassar dan sebagian dari wilayah Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Kramat Jati, Kotamadya Jakarta Timur.

Kenapa disebut Kampung Makassar?
Konon ceritanya begini, Perjanjian Bungaya yang menjadi akhir Perang Makassar menyebutkan bahwa Gowa harus mengirimkan 1000 budah pria dan wanita ke Batavia. Di bawah pimpinan Daeng Matara, tempat yang kini disebut Kampung Makassar menjadi pemukiman budak yang dikirim ke Batavia. Ini terjadi sekitar tahun 1686.

Singkat cerita, mereka pun melanjutkan hidup di tempat yang baru. Salah seorang putri Daeng Matara diperistrikan Pangeran Purbaya dari Banten.

Orang-orang Makassar yang dikenal sebagai petarung juga dijadikan pasukan bantuan dan dilibatkan dalam berbagai peperangan yang melibatkan kompeni VOC di berbagai kawasan Nusantara.

Bolak-Balik, kita ke Timor Leste, negara yang dulu merupakan bagian dari NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Terdapat Pante Makassar (Pante Macassar), letaknya di pantai utara Timor Leste, 281 km di sebelah barat Dili (ibu kota negara itu). Kota Pante Makassar merupakan ibu kota eksklave Oecussi-Ambeno.

Pante Makasar, menunjuk kepada perdagangan di masa lampau yang terjadi dengan Makassar di Sulawesi. Kalangan masyarakat setempat menyebut Pante Makassar sebagai “Oecussi” yang secara harfiah berarti “meriam air”. Nama ini dulunya adalah nama salah satu dari dua kerajaan. Yang lainnya adalah Ambeno.

Perjalanan di lanjutkan ke Cape Town Afrika Selatan (cape' juga ya..), siapa sangka di sana ada Kota Makassar (hmmm, serasa di kampung sendiri). Makassar adalah kota kecil di Afrika Selatan, tidak jauh dari Strand dan Somerset Barat (wilayah apapula itu). Sejarah kota kecil ini terkait erat dengan sosok sufi pejuang asal Gowa, Tuanta Salamaka Syekh Yusuf Tajul Khalwati, yang wafat di Macassar, Cape Town pada tahun 1626. Makamnya ditemukan di sana. Beliau adalah pahlawan nasional asal Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia yang berjuang bersama Sultan Ageng Tirtayasa melawan kompeni VOC Belanda di Banten, kemudian ditangkap dan diasingkan ke Srilanka (Ceylon) dan Afrika Selatan pada tahun 1694 dan menamakan tempat mendarat pertama kalinya itu dengan sebutan Makassar.

Oleh penduduk Muslim Afrika Selatan, Makam Syekh Yusuf Tuanta Salamaka dijadikan tempat suci untuk berziarah kubur.

Dari Kota Makassar di Cape Town Afrika Selatan, perjalanan dilanjutkan ke desa. di Mozambik terdapat Desa Makassar. Desa Makassar adalah sebuah desa di Ancuabe Kecamatan di Propinsi Cabo Delgado di kawasan timur laut Negara Mozambik.

Makassar ada di mana-mana, tak terbatas tempat. Semangat, keramahan, keberanian, adat, ketangguhan Makassar ada di mana-mana. Itu pasti!

[Makassarku', Makassarnu, Makassarta']

Ditulis Oleh : Unknown ~ Carita Campur Attu | Obrolan ringan di warung kopi

Carita campur attu MAKASSAR ADA DI MANA-MANA ini hanyalah obrolan ringan di warung kopi yang diposting oleh Unknown. Terimakasih atas kunjungan dan kesediaan Anda membaca dan mengomentari carita campur attu ini. Kritik dan saran Anda adalah attu' terindah yang kami nanti-nantikan :D , karenanya mohon penuhi kotak komentar kami dengan attu' terindah yang pernah Anda miliki.

:: Lagi GALAU? baca ini! ::

 
carita campur attu | pacarita | obrolan ringan di warung kopi powered by blogger.com
Design by Carita Campur Attu Blogger Templates