MASIH BERANI BER-SUMPAH, PEMUDA?


pengakuan yang dibuat (dengan bersaksikan Tuhan atau sesuatu yang dianggap suci) untuk menguatkan apa yang dikatakan dan lain-lain
janji yang teguh untuk melakukan sesuatu, ikrar
pengakuan bahawa apa yang dikatakan itu memang benar (berani melakukan sesuatu dan berani menderita sesuatu jika pengakuannya itu tidak benar)
[kalau saya takut]

ini bunyinya..
versi orisinal:
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia
.
versi Ejaan Yang Disempurnakan:
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

[Sumpah Pemuda, saya termasuk tidak ya?]

Pertama, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia
[bolehlah, memang tanah air kita Indonesia, tapi jangan ada pertumpahan darah deh. mari mendambakan Indonesia yang damai]

Kedua, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
[serius nih? bukannya bangsa lain lebih keren..? bahkan, terkadang kita lebih membanggakan negara lain dibanding negara sendiri, kita lebih suka produk luar, mengidolakan artis dan selebriti luar, meniru-niru gaya hidup orang luar, lebih menyukai makanan sampah dari luar, lebih suka kfc-mcdonald-ayam texas-prk-colacoca-DANLAINLAIN, lebih suka yang bau-bau asing seperti lagu asing, tarian asing, makanan-minuman asing, pakaian asing, mainan asing, lebih suka mengimpor.
Lantas, 
produk dalam negeri,
dian sastro-mandra-ustadz maulana-dll,
gotong royong,
kuliner lokal,
ayam goreng cobek-cobek-bebek penyet-kerak telur-serabi-sarabba'-bajigur-wedang jahe,
dangdut-keroncong-lagu anak,
tari gandrang bulo-jaipong-bali,
baju tradisional-baju muslim,
mainan tradisional,
sembako lokal.]

Ketiga, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia
[bahasa Indonesia apaan seh? loe tau ngak?
nda' tau'mi itu.., yan jelas amanG danG damaiji saya
beta tara tau itu
torang samua basodara..
kamI putRa Dan putRI IndOnesiA, menJunjunG baHasa persatUAn, bahasA inDOnESia
K4mi putr4 d4n putr1 1nd0n3514, menjunjun6 bah4sa per54tuan, b4h454 1nd0n3s14
Kmi putr dn ptr Indnsi, menjnjung bhs prstn, bhas Indns
kamyi puctra dan puctri Indonesya, menjujung bahasya persatcuan, bahasya Indonesya
gaul, alay, atau asal british]

[bla bla bla]

Ditulis Oleh : Unknown ~ Carita Campur Attu | Obrolan ringan di warung kopi

Carita campur attu MASIH BERANI BER-SUMPAH, PEMUDA? ini hanyalah obrolan ringan di warung kopi yang diposting oleh Unknown. Terimakasih atas kunjungan dan kesediaan Anda membaca dan mengomentari carita campur attu ini. Kritik dan saran Anda adalah attu' terindah yang kami nanti-nantikan :D , karenanya mohon penuhi kotak komentar kami dengan attu' terindah yang pernah Anda miliki.

:: Lagi GALAU? baca ini! ::

1 komentar:

KebunDzikri mengatakan...

Masih Mauko..
untung bukanma pemuda.. wkwkwk..
Makassar Bisa Tonji

 
carita campur attu | pacarita | obrolan ringan di warung kopi powered by blogger.com
Design by Carita Campur Attu Blogger Templates