MERAYAKAN TAHUN BARU DI BUMI YANG TUA


Tradisi pergantian tahun hampir pasti dipenuhi dengan hiruk-pikuk manusia yang merayakannya dengan penuh kemeriahan, pesta pora di jalan-jalan, kembang api dan terompet bersaut-sautan; Boleh dikata setiap individu merayakannya, dengan gemerlap maupun kesederhanaan. Tak ada yang bisa lolos dari perayaan tahun baru, kalaupun kau tidak memiliki apa-apa sekalipun untuk merayakannya, dentuman bunyi petasan dan gemerlap kembang api yang seolah memenuhi seisi bumi pada tiap sudutnya dan turut membarakan perayaan pergantian tahun di dadamu.
 
Tidak peduli mereka berhasil atau gagal dalam menjalani kehidupan tahun sebelumnya, yang terpenting adalah tahun sudah berubah. Sayangnya, tahun baru tidak digunakan untuk merenungkan apa yang telah kita lakukan, kesalahan apa yang telah kita perbuat, bagaimana menjadi pribadi yang lebih baik; Akan tetapi malah dijadikan untuk melupakan segala hal. Inilah ironi yang terjadi di Indonesia, dengan penduduk mayoritas muslim dan katanya memiliki akar budaya yang kuat, namun sayang penduduknya masih gagap dengan budaya dari luar, dan belum mampu bersikap arif dalam menyikapi suatu fenomena.
 
Ironis, merayakan tahun baru di bumi yang tentu saja kian tua, merayakan bergesernya waktu yang tidak lain berarti berkurangnya jatah umur bumi.
Merayakan pergantian tahun bukanlah hal yang sepenuhnya salah jika itu dilandasi oleh keinsyafan bahwa inilah semangat baru untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Tahun kemarin semoga bisa dijadikan pelajaran untuk menjadi lebih baik di tahun mendatang. Berkomitmenlah dengan diri Anda, di sela dentuman bunyi petasan dan sahut-sahutan terompet, rasakan semangat baru, keinginan untuk berubah dan menjadi lebih baik.
Berpestalah karena tahun menjadi baru, berpestalah karena Anda telah melewati 365 hari lagi dalam sisa hidup Anda, berpestalah karena Anda akan menghadapi tantangan baru lagi, berpestalah hingga larut malam dan memastikan mendapati dirimu terbangun esok hari digelitik oleh mentari memulai semangat barumu.

[selamat merayakan tahun baru di bumi yang tua]

Ditulis Oleh : Unknown ~ Carita Campur Attu | Obrolan ringan di warung kopi

Carita campur attu MERAYAKAN TAHUN BARU DI BUMI YANG TUA ini hanyalah obrolan ringan di warung kopi yang diposting oleh Unknown. Terimakasih atas kunjungan dan kesediaan Anda membaca dan mengomentari carita campur attu ini. Kritik dan saran Anda adalah attu' terindah yang kami nanti-nantikan :D , karenanya mohon penuhi kotak komentar kami dengan attu' terindah yang pernah Anda miliki.

:: Lagi GALAU? baca ini! ::

0 komentar:

 
carita campur attu | pacarita | obrolan ringan di warung kopi powered by blogger.com
Design by Carita Campur Attu Blogger Templates