Persaingan pasar kian gila saja, hal tentu saja tidak terlepas karena kebutuhan konsumen yang lebih gila. Pasar telepon seluler juga kian gila, ini tak lain merupakan efek 'boomerang' dari teknologi telepon seluler itu sendiri yang gila. Telepon seluler alias HP (Hand Phone) oleh produsen telah diciptakan menyalahi kodratnya dari sebatas alat komunikasi suara (telepon) dan komunikasi teks (Short Message Service) menjadi HP Kamera.
Pada kondisi ini, produsen seolah-olah, entah karena alasan perkembangan teknologi atau demi memenuhi gilanya kebutuhan pasar, memaksakan fasilitas kamera pada HP. Hal ini tentu saja membuat animo masyarakat untuk memfungsikan HP diluar kodratnya kian besar.
Salah siapa?? Bukan salah masyarakat.
Yang salah adalah produsen yang tidak memahami kodrat dari sebuah benda jualannya yang disebut HP. HP secara kodrati adalah alat komunikasi suara (telepon) dan komunikasi teks (SMS).
Masyarakat kita ini selaku konsumen tidak tau menahu soal kodrat HP itu sendiri. Telah menjadi tipe masyarakat kita adalah pasif, disuapi apapun jadi.
Diberi makan ubi, jadi.
Beras, jadi.
Nasi goreng, jadi.
Lalu.., datang produsen yang memperkenalkan pizza, good bye dech ubi.
Masyarakat kita, disuapi apapun jadi.
Dipancing HP kamera, nafsunya pasti kian gila.
[intinya, mata kita masih sulit bijak melihat barang-barang jualan di pasar]
Salah siapa?? Bukan salah masyarakat.
Yang salah adalah produsen yang tidak memahami kodrat dari sebuah benda jualannya yang disebut HP. HP secara kodrati adalah alat komunikasi suara (telepon) dan komunikasi teks (SMS).
Masyarakat kita ini selaku konsumen tidak tau menahu soal kodrat HP itu sendiri. Telah menjadi tipe masyarakat kita adalah pasif, disuapi apapun jadi.
Diberi makan ubi, jadi.
Beras, jadi.
Nasi goreng, jadi.
Lalu.., datang produsen yang memperkenalkan pizza, good bye dech ubi.
Masyarakat kita, disuapi apapun jadi.
Dipancing HP kamera, nafsunya pasti kian gila.
[intinya, mata kita masih sulit bijak melihat barang-barang jualan di pasar]
0 komentar:
Posting Komentar