Lapar, KAWAN!
Terkapar meranggas tubuh tumbang di atas debu cipta tarian gemulai seiring lambannya waktu.
MASIH TERKAPAR—masih mengHUJAMkan JARUM ke lambung karena ialah kuasa;
Sementara perih tak terbasuh oleh tetes air kehidupan.
Pada tubuh-tubuh yang terkapar meranggas;
Jemari kaku masih mampu digerakkan BUAS saling mengoyak bibir-bibir HITAM nan kering para perokok—mencipta SENYUM.
Dengar bising tawa kami dalam gerak terbatas berbatas kalori terbatas hampir sekarat.
Kami mampu mengKONTRAdiksikan kondisi, coy!
Pun tatap tajam sayu mata kami; Niscaya kau lihat bara perjuangan dan sirat kebahagiaan.
Karena KAMI adalah BANGSA PETARUNG yang memaknai bahwa hidup akan pantas dikatakan hidup jika diwarnai dengan perLAWANan dan pemBERONTAKan;
Bahwa hidup itu INDAH, coy!
[LAPAR!]
19 September 2005
Play on the Floor
0 komentar:
Posting Komentar