Pada suatu masa di negeri dongeng, hiduplah seekor induk ayam dan seekor anak ayam (artinya ada dua ekor ayam). Mereka berdua hidup dengan damai, hingga suatu hari ada binatang buas yang coba mengusik cinta mereka.
Di sinilah kekuatan cinta yang dilandaskan oleh hubungan darah dibuktikan, bagaimana seekor induk ayam rela mempertaruhkan nyawanya demi melindungi anaknya yang belum abg dari gangguan anjing tak tahu malu.
Rehat dulu..., memperkenalkan si anak, yang kecil-kecil ternyata sudah pandai menggoda si anjing.
Tak terima anaknya diganggu oleh anjing, perkelahian antara si induk ayam dan anjing pun berlangsung sengit. Sungguh kondisi yang tidak adil, namun demi cinta yang bukan sekadar ayam potong atau telur mata sapi, si induk ayam rela mempertaruhkan segenap jiwa dan raganya demi sang anak semata wayang.
Berikut gambar yang menceritakan jalannya pertarungan.
Dan, syukurlah.., karena yang benar (cepat atau lambat) pasti akan selalu menang. Tak ada satu kekuatanpun yang mampu menghalangi cinta ibu kepada anaknya.
Wah, jadi terharu..., saya kasih bonus dech..
[mari belajar cinta dari ayam, hahaha..angkat cangkirnya..]
0 komentar:
Posting Komentar