Untuk kesekian kalinya, seperti kembang yang tiba-tiba gagal merekah--menjadi layu. Tak lagi mengejar matahari--tapi memilih tumbang.
Lalu pada siapa lagi ku mengadu, memperlihatkan luka yang menganga, perih!
Ketika teranggap, segala daya upaya telah kulakukan, sejak lama, sejak dulu, sejak menggenerasi.
Akh! jelas ada yang salah, tapi apakah?!
itu?
Seperti percayaku, bahwa setiap pinta 'kan tergenap pada saatnya.
Tapi kapankah?
kapan?
Kalah ini adalah penyesalan terdalamku.
seperti kusesalinya mengapa yang maksimal itu tak jua berbuah manis.
kenapa?
Dan benar, tegas kunobatkan diri berdosa terhadap perempuan-perempuan yang selama ini membanggakanku.
karena benar, aku telah mengecewakan mereka, lagi! Untuk kali kesekian, lagi!
***
Masih bertanya-tanya, kapan tiba waktuku?--sebelum habis waktuku.
mari berhitung umur dan peluang.
=NIHIL.
[yang terlanjur tua]
--di belahan bumi entah, masa entah.
0 komentar:
Posting Komentar